Selasa, 07 Mei 2013

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN



Dosen : Hj. Nurtjahaya S, SST

Disusun oleh :
Yulisa Hardiyanti



Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin
Tahun Akademik 2012 / 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Kode etik memiliki tujuan, yaitu menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga & memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggota profesi dan meningkatkan mutu profesi


B. Rumusan Masalah

Dalam hal ini kami akan membahas mengenai bagaimana teori pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral pelayanan kebidanan.






C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah Agar mahasiswa mampu memahami teori-teori yang mendasari pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.


D. Manfaat

Adapun manfaat dari Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.






BAB II
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik suatu profesi dan keberadaannya sangat penting karena akan menentukan tindakan selanjutnya.
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada. Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
 Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
 Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus
 Fakta, keputusan lebih rieal, valit dan baik.
 Wewenang lebih bersifat rutinitas
 Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten.

2. Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :

1. Pelayanan ”one to one” : Bidan menghadapi klien secara perorangan dan bidan bisa memenuhi kebutuhan klien sesuai wewenang.
2. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien, bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.



Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh 3 keterlambatan yaitu :
 Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan
 Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
 Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.

3. Empat Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan Ketika Menghadapi Delima Etik.

 TINGKATAN 1
Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman rekan kerja.

 TINGKATAN 2
Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi ,kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik dan panduan praktek profesi.

 TINGKATAN 3
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan :
a. ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
b. BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
c. NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
d. JUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. ( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)


 TINGKATAN 4
TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Teori Utilitarisme:
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
2. Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam harus dikembalikan
3. Teori Hedonisme:
Menurut Aristippos, sesuai kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.
4. Teori Eudemonisme:
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita

4. Bentuk pengambilan keputusan :
- Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
- Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan komunitas.
- Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart praktik kebidanan.

5. Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :
- Mengenal dan mengidentifikasi masalah
- Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan sekarang.
- Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
- Mempertimbangkan pilihan yang ada.
- Mengevaluasi pilihan tersebut.
- Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.


6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
o Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami oleh tubuh sepeti rasa sakit, tidaknyamanan dan kenikmatan.
o emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap.
o Rasional, didasarkan pada pengetahuan
o Praktik, didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan dalam melaksanakanya.
o interpersonal, didasarkan pada pengrauh jarigan sosial yang ada
• Struktural, didasarkan pada lingkup sosial,ekonomi dan politik.

7. Pengambilan Keputusan Yang Etis

 Ciri2 nya :
1. Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah
2. Sering menyangkut pilihn yang sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan sosial

 Situasi :
1. Mengapa kita perlu mengerti situasi
a. Untuk menerapkan norma – norma terhadap situasi
b. Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna
c. Untuk mengetahui masalah yang perlu diperhatikan
2. Kesulitan – kesulitan dalam mengatasi situasi
a. Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita
b. Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka, dan factor-faktor subyektif lain


3. Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi
a. Melakukan penyelidikan yang memadai
b. Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli
c. Memperluas pandangan tentang situasi
d. Kepekaan terhadap pekerjaan
e. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain

8. Masalah – Masalah Etiks Moral Yang Mungkin Terjadi Dalam Praktik Bidan
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena :
1. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibina
2. Bertanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil
Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan :
1. Pengetahuan klinik yang baik
2. Pengetahuan yag up to date
3. Memahami isu etik dalam pelayanan kebidanan


9. Tips Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan Kritis :
1. Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau dengan orang lain.
2. Tetapkan hasil apa yang diinginkan.
3. Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada.
4. Pilih solusi yang lebih baik.
Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.



BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan selanjutnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Posisi/kedudukan
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3. Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5. Tujuan, antara atau obyektif

B. Saran
Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang ethis profesional.













DAFTAR PUSTAKA


Rismalinda. 2011. Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan.Jakarta : Trans Info Media
http://endahdian.wordpress.com/2009/12/21/dilema-etik-moral-pelayanan-kebidanan/
http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html
http://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam menghadapi.html
http://modulkesehatan.blogspot.com/2012/12/teori-teori-yang-mendasari-pengambilan.html